Reaksi
Oksidasi Dan Reduksi
A.
Pengertian
REAKSI REDOKS MERUPAKAN GABUNGAN DARI DUA REAKSI, YAITU :
·
Reaksi reduksi
1. Reaksi pelepasan oksigen
H2O
à H2 + O2
2.Reaksi penangkapan
elektron
H2S à S+ 2H++2e
3. Mengalami pengurangan BILOKS
HNO3 à NO
+5 +2
·
Reaksi oksidasi
1. Reaksi pengikatan oksigen
H2 + ½ O2 à H2O
2. Reaksi pelepasan elektron
HNO3+3H++3e à NO+H2O
. Mengalami pertambahan BILOKS
H2S à S
-2 0
Jadi reaksi redoks adalah reaksi
penerimaan dan pelepasan elektron (adanya transfer elektron), atau penurunan
dan kenaikan bilangan oksidasi ( adanya
perubahan biloks).
B.
Perkembangan Konsep Reaksi Redoks
Ada 3, yaitu
:
1. konsep
pelepasan dan peingikatan oksigen
Oksidasi: reaksi penggabungan oksigen dengan unsur/senyawa.
contoh :
Reduksi: reaksi pelepasan oksigen dari senyawanya.
contoh :
Oksidasi: reaksi penggabungan oksigen dengan unsur/senyawa.
contoh :
Reduksi: reaksi pelepasan oksigen dari senyawanya.
contoh :
. Konsep
pelepasan dan pengikatan elektron
•
Oksidasi: reaksi pelepasan elektron
contoh :
Oksidasi: reaksi pelepasan elektron
contoh :
•
Reduksi: reaksi penerimaan elektron
contoh :
Reduksi: reaksi penerimaan elektron
contoh :
3. Konsep Pertambahan dan Penurunan Bilangan Oksidasi
Reduksi : reaksi penurunan bilangan oksidasi.
Oksidasi : reaksi pertambahan bilangan oksidasi.
contoh :
Reduksi : reaksi penurunan bilangan oksidasi.
Oksidasi : reaksi pertambahan bilangan oksidasi.
contoh :
C. Bilok (Bilangan Oksidasi)
didefinisikan sebagai
jumlah muatan negatif dan positif dalam atom , yang secara tidak langsung
menandakan jumlah elektron yang telah diterima atau diserahkan.
Atom yang
menerima elektron akan bertanda negatif, atom yang melepaskan elektron bertanda
positif. Tanda (+) dan (-) pada biloks ditulis sebelum angkanya, misalnya +2,
atau +1; sedangkan pada muatan ditulis sesudah angkanya, misalnya 2+ atau 3+.
Bilangan oksidasi menunjukkan besarnya muatan yang disumbangkan oleh atom atau
unsur tersebut pada molekul atau ion yang dibentuknya.
D. Cara Penentuan Biloks
Cara penentuan bilok dapat dilakukan dengan menggunakan ATURAN BILOK , yaitu :
Cara penentuan bilok dapat dilakukan dengan menggunakan ATURAN BILOK , yaitu :
1.
Unsur bebas dan
molekul unsur biloksnya = 0
Contoh :
2. Logam dalam senyawa biloksnya
selalu positif (+)
Contoh :
3. Hidrogen dalam senyawa biloksnya = +1
Kecuali : bersenyawa langsung
dengan logam, hidrogen = -1
4. Oksigen dalam senyawa biloksnya=-2
Kecuali :
a. peroksida = -1
b.
superoksida = -1/2
c. OF2 = +2
5. Total biloks senyawa = 0
6. Biloks ion = muatannya
monoatomik
poliatomik
CONTOH SOAL:
1.
Tentukan biloks Cl
dalam senyawa KClO4
E. Reaksi
Redoks Berdasarkan BILOK
a.Reaksi
Bukan Redoks.
- Pada
reaksi ini, bilok setiap unsur
dalam reaksi tidak berubah (tetap)
b. Reaksi
Redoks
- Pada
reaksi ini, terjadi peningkatan dan
penurunan
bilok pada unsur yangterlibat reaksi.
c. Reaksi
Otoredoks (ReaksiDisproporsionasi )
- Pada reaksi ini, yang bertindak sebagai oksidator maupun reduktor’nya merupakan zat yang sama
d.Reaksi Konproporsionasi
-Pada reaksi ini, yang bertindak sebagai
hasil oksidasi maupun hasil reduksi’nya merupakan
zat yang sama
- Pada reaksi ini, yang bertindak sebagai oksidator maupun reduktor’nya merupakan zat yang sama
d.Reaksi Konproporsionasi
-Pada reaksi ini, yang bertindak sebagai
hasil oksidasi maupun hasil reduksi’nya merupakan
zat yang sama
F. Reduktor
Dan Oksidator
a.
Reduktor
Reduktor adalah : zat yang mudah
mereduksi zat lain,
tetapi zat itu sendiri mengalami oksidasi (peningkatan bilok)
Ciri-ciri reduktor :
- Memiliki bilok rendah
- Dalam bentuk molekul maupun ion mudah melepaskan elektron
- Dalam sistim periodik unsur, terletak di golongan : I, II, III,VI dan
VII
b. Oksidator
Oksidator adalah : Zat yang mengoksidasi zat lain, tetapi zat
Tersebut mengalami reaksi reduksi (penurunan bilok)
Ciri-ciri oksidator :
- Memiliki bilok tinggi
- Dalam bentuk molekul maupun ion mudah mengikat elektron
- Dalam sistim periodik unsur ada di sebelah kanan
Oksidator adalah : Zat yang mengoksidasi zat lain, tetapi zat
Tersebut mengalami reaksi reduksi (penurunan bilok)
Ciri-ciri oksidator :
- Memiliki bilok tinggi
- Dalam bentuk molekul maupun ion mudah mengikat elektron
- Dalam sistim periodik unsur ada di sebelah kanan
G. Bilok dan
Tata Nama Senyawa
•
Untuk menentukan nama senyawa berdasarkan bilangan oksidasinya di
bagi menjadi 3 :
1.
Penamaan senyawa ion
biner yang unsur logamnya berbiloks lebih dari satu.
2.
Penamaan senyawa ion
poliatomik.
3.
Nama senyawa yang
memiliki biloks rendah dan
tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar