Translate

Selasa, 15 April 2014

Reaksi Reduksi dan Oksidasi



Reaksi Oksidasi Dan Reduksi

A. Pengertian
            REAKSI REDOKS MERUPAKAN GABUNGAN DARI DUA REAKSI, YAITU :
·         Reaksi reduksi
1.      Reaksi pelepasan oksigen
H2O    à  H2  + O2
2.Reaksi penangkapan    elektron
H2S  à S+ 2H++2e
3. Mengalami pengurangan BILOKS
HNO3 à NO
+5 +2

·         Reaksi oksidasi
1.      Reaksi pengikatan oksigen
H2 + ½ O2 à    H2O
2. Reaksi pelepasan elektron
HNO3+3H++3e  à   NO+H2O
. Mengalami pertambahan BILOKS
H2S  à S
-2               0

Jadi reaksi redoks adalah reaksi penerimaan dan pelepasan elektron (adanya transfer elektron), atau penurunan dan kenaikan bilangan oksidasi ( adanya  perubahan biloks).

B. Perkembangan Konsep Reaksi Redoks
Ada 3, yaitu :
1.     konsep pelepasan dan peingikatan oksigen

Oksidasi: reaksi penggabungan oksigen dengan unsur/senyawa.
contoh :



Reduksi: reaksi pelepasan oksigen dari senyawanya.
contoh :

. Konsep pelepasan dan pengikatan elektron
     
Oksidasi: reaksi pelepasan elektron
 contoh :

 
     
Reduksi: reaksi penerimaan elektron 
contoh :
 
3. Konsep Pertambahan dan Penurunan        Bilangan Oksidasi
Reduksi :
reaksi penurunan bilangan oksidasi. 
Oksidasi : reaksi pertambahan bilangan oksidasi.
 contoh :
 
C. Bilok (Bilangan Oksidasi)
didefinisikan sebagai jumlah muatan negatif dan positif dalam atom , yang secara tidak langsung menandakan jumlah elektron yang telah diterima atau diserahkan.
            Atom yang menerima elektron akan bertanda negatif, atom yang melepaskan elektron bertanda positif. Tanda (+) dan (-) pada biloks ditulis sebelum angkanya, misalnya +2, atau +1; sedangkan pada muatan ditulis sesudah angkanya, misalnya 2+ atau 3+. Bilangan oksidasi menunjukkan besarnya muatan yang disumbangkan oleh atom atau unsur tersebut pada molekul atau ion yang dibentuknya.

D. Cara Penentuan Biloks
                       
Cara penentuan bilok dapat dilakukan       dengan menggunakan ATURAN BILOK , yaitu :


1.  Unsur bebas dan molekul unsur biloksnya = 0
Contoh :

2.      Logam dalam senyawa biloksnya  selalu positif (+)
Contoh :
 
3.      Hidrogen dalam senyawa biloksnya = +1
Kecuali : bersenyawa langsung  
                 dengan logam, hidrogen = -1
4.      Oksigen dalam senyawa biloksnya=-2
Kecuali :
a. peroksida = -1
                    b. superoksida = -1/2
      c. OF2 = +2
5.      Total biloks senyawa = 0

6.      Biloks ion = muatannya
monoatomik
poliatomik 

CONTOH  SOAL:
1.      Tentukan biloks Cl dalam senyawa KClO4
E. Reaksi Redoks Berdasarkan BILOK
a.Reaksi Bukan Redoks.
- Pada reaksi ini, bilok setiap  unsur  dalam reaksi tidak berubah (tetap)
b. Reaksi Redoks
- Pada reaksi ini, terjadi peningkatan dan
penurunan bilok pada unsur yangterlibat reaksi.
c. Reaksi Otoredoks (ReaksiDisproporsionasi )
            - Pada reaksi ini, yang bertindak sebagai oksidator maupun reduktor’nya merupakan zat yang sama
d.Reaksi Konproporsionasi
            -Pada reaksi ini, yang bertindak sebagai
hasil oksidasi maupun hasil reduksi’nya merupakan
 zat yang sama
F. Reduktor Dan Oksidator
a.       Reduktor
            Reduktor adalah : zat yang mudah mereduksi zat lain,
tetapi zat itu sendiri mengalami oksidasi (peningkatan bilok)
Ciri-ciri reduktor :
- Memiliki bilok rendah
- Dalam bentuk molekul maupun ion mudah melepaskan elektron
- Dalam sistim periodik unsur, terletak di golongan : I, II, III,VI dan VII 

b. Oksidator
            Oksidator adalah
: Zat yang mengoksidasi zat lain, tetapi zat
Tersebut mengalami reaksi reduksi (penurunan bilok)


Ciri-ciri oksidator
:
- Memiliki bilok tinggi
- Dalam bentuk molekul maupun ion mudah mengikat elektron
- Dalam sistim periodik unsur ada di sebelah kanan

G. Bilok dan Tata Nama Senyawa
      Untuk menentukan nama senyawa berdasarkan bilangan oksidasinya di bagi  menjadi 3 :
1.      Penamaan senyawa ion biner yang unsur logamnya berbiloks lebih dari satu.
2.      Penamaan senyawa ion poliatomik.
3.      Nama senyawa yang memiliki biloks rendah dan tinggi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar